Hasil Analisis Inovasi bentuk figur Kayon wayang kulit purwa surakartans

Analisis Channel Youtube ISI Surakarta

"Inovasi bentuk figur Kayon wayang kulit purwa gaya Surakarta by Pandu Pramudita"


Sumber Gambar:Channel Youtube ISI Surakarta Official

pada tahun 1856 M ada koleksi asal museum yang berada di Belanda, yang dimana bentuk kayu ini muncul isianya menggunakan bentuk sama kembaran Harimau dan Banten atau Macan serta Banten. Nilai filosofis figur kayon berada di simbol lintas pada unsur bentuknya yang ditemukan di setiap figur kayon, meski mempunyai ragam bentuk dari hasil sebuah penemuan.

Kesenian wayang kulit tidak hanya mempunyai nilai adi luhung pada aspek pertunjukkan dan sastra, namun juga pada aspek bentuk (Pandu Pramudita). Gunungan pada wayang biasa juga disebut kayon, yaitu salah satu unsur yang mendukung pergelaran wayang. dalam gunungan terdapat ornament yang sangat unik dan  makna yang dalam. dianggap gunungan sebab berbentuk segitiga, seperti gunung. disebut kayon, istilah ini mungkin juga semula berasal dari Bahasa arab “chayu” yang berarti hidup. Wayang kayon mempunyai beberapa perubahan pada waktu ke waktu. dari mulai Geni dadi sucining jagat, Gapura lima retuning bumi serta Figur kayon gapuran. Wayang kulit Kayon mempunyai 6 Ragam pada satu bentuk yaitu,

1. Ragam ukuran : Tinggi 75 – 99 cm, Lebar 38 – 59 cm

2. Ragam Raut Bidang : Wengku, Bedhahan dan Kadiwengku

3. Ragam Isian : 97 ragam terdiri dari tanaman (20), binatang (43), makhluk mitologis (6),        benda alam (11), buatan (13) serta symbol (4).

4. Ragam Tatahan : 14 ragam terdiri dari, bubukan tratasan, untu walang, bubukan iring, mas-masan, gubahan, inten-intenan, smunem, sekar katu, patnan, seritan, sembuliyan, pipil serta susnik.

5. Ragam Sunggingan : Sorotan, Gemblengan dan Padang Bulan.

6. Ragam Sunggingan belakang : Sunggingan api dan  Sunggingan Air.

Selain itu, terdapat juga tiga nilai filosofis bentuk kayon yaitu

1. Makrokosmos, dimana mempunyai nilai filosfis jagat ageng dan triloka.

2. Mikrokosmos yang diliat dari jaga alit yang diliat dari unsurnya dan  juga karep dimana figur tersebut diciptakan.

3. Metakosmos, dimana figur kayon ini dilihat dari pola nya yaitu sangkan paraning dumadi, serta kedua memayu hayuning bawana dimana figur katon ini selalu simetris.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS SEMIOTIKA STRUKTURALISME FERDINAND DE SAUSSURE

Menulis Abstrak, Meniatkan Penelitian